Peringatan Hari Buruh yang dikenal juga dengan sebutan May Day.

Lihat Foto

Hari Buruh Internasional.

Namun, mengapa 1 Mei disebut May Day dan apa alasan sejarah di balik penetapannya sebagai Hari Buruh Internasional?

Akar Tradisi May Day Sejak Ribuan Tahun

Melansir dari History.com, May Day sejatinya bukan berasal dari perjuangan buruh semata.

Dalam tradisi kuno bangsa Celtic, 1 Mei dirayakan sebagai hari suci Beltane, yang menandai datangnya musim semi dan simbol kehidupan baru.

Festival ini dipenuhi ritual api dan simbol-simbol kesuburan.

Saat bangsa Romawi menaklukkan wilayah tersebut, mereka memperkenalkan festival Floralia, penghormatan terhadap dewi bunga, Flora, yang berlangsung dari 20 April hingga 2 Mei.

Dari sinilah May Day menjadi hari penuh kegembiraan di Eropa, termasuk dengan adanya tari tradisional mengelilingi tiang Maypole yang dihiasi pita warna-warni—simbol dari harapan akan panen dan keberkahan.

Transformasi May Day Jadi Hari Buruh Internasional

Makna May Day bergeser drastis pada abad ke-19, ketika dunia industri berkembang pesat tetapi sering kali mengabaikan hak-hak pekerja.

Di Amerika Serikat, para buruh menuntut jam kerja dibatasi menjadi delapan jam sehari.

Aksi besar-besaran meletus pada 1 Mei 1886, melibatkan lebih dari 300.000 pekerja di seluruh negeri, termasuk 40.000 di Chicago.

Aksi damai ini berubah menjadi tragedi berdarah dalam peristiwa yang dikenal sebagai Haymarket Riot.

Setelah bentrokan antara polisi dan demonstran, sebuah bom dilemparkan yang menewaskan sejumlah petugas dan warga sipil.

Delapan aktivis buruh dihukum berat, beberapa bahkan dijatuhi hukuman mati, meski bukti keterlibatan mereka tidak meyakinkan.

Hari Buruh Diresmikan di Seluruh Dunia, tapi Tidak di AS

Peristiwa Haymarket menggugah solidaritas buruh internasional.

Pada 1890, lebih dari 300.000 orang di London berunjuk rasa untuk mengenang para “Martir Haymarket”.