Ilustrasi kekerasan.  Polisi mengungkap alasan aksi nekat menantu yang menganiaya mertua di Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.

Lihat Foto

Seorang pria berinisial S alias Sulaiman (39) yang merupakan buruh harian lepas menyerang mertuanya menggunakan senjata tajam jenis parang hingga menyebabkan tiga orang mengalami luka serius.

Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (25/4/2025) sekitar pukul 18.45 WITA di rumah korban, Samsudin Nor dan istrinya Kamalia yang merupakan mertua tersangka.

Pengungkapan kasus ini disampaikan Polres Banjar saat gelar perkara sejumlah kasus menonjol pada Rabu (7/5/2025).

Kronologi Kasus Menantu Serang Mertua

Kapolres Banjar, AKBP Dr. Fadli, menjelaskan bahwa tersangka Sulaiman datang ke rumah mertuanya bersama sang istri, Rahmah.

Sesampainya di rumah, korban Samsudin sempat bertanya kepada menantunya soal keberadaan senjata tajam yang dibawanya.

Beapa ikam membawa parang man? (buat apa kamu bawa parang, Man?)” tanya korban kepada Sulaiman.

Namun pertanyaan tersebut tidak dijawab. Tanpa peringatan, tersangka justru mengamuk.

Ia menebaskan parang secara membabi buta ke arah mertuanya, Samsudin Nor, dan istrinya, Kamalia.

Bahkan, istri tersangka, Rahmah, yang mencoba melerai, juga ikut menjadi korban dalam serangan tersebut.

Samsudin sempat melawan dan berhasil membanting serta merangkul tubuh tersangka untuk menghentikan serangan.

Beruntung, seorang saksi bernama Humaidi datang membantu dan berhasil mengamankan parang dari tangan tersangka.

Motif dan Latar Belakang Pelaku Nekat Lukai Mertuanya

Berdasarkan hasil pemeriksaan polisi, tersangka mengaku nekat melakukan penganiayaan karena dilatarbelakangi rasa emosi dan merasa direndahkan oleh pihak keluarga istrinya.

Ketegangan di dalam rumah tangga Sulaiman yang telah berlangsung lama juga menjadi faktor pemicu utama.

Sebelum kejadian, Rahmah, istri tersangka juga telah mengutarakan niat untuk pulang ke rumah orang tuanya dan mengancam tidak akan kembali jika tidak diantar oleh suaminya.