Sejumlah petugas membawa peti jenazah korban yang tewas pemusnahan amunisi kadaluwarsa di Pantai Cibalong, Garut, yang merupakan anggota TNI. Mereka akan diantarkan ke keluarganya di Jakarta dan Bekasi,

Lihat Foto

Garut, telah diberangkatkan menuju Jakarta pada Senin (12/5/2025) malam.

Dilansir dari TribunJabar.di, menurut informasi yang dihimpun, jenazah diberangkatkan menggunakan empat buah ambulans. Dua ambulans dari Kodim dan dua ambulans lainnya dari RSUD Guntur.

Iring-iringan ambulans pengantar jenazah dikawal oleh satu kendaraan milik Provost TNI serta dua unit kendaraan lain. Secara keseluruhan, konvoi tersebut terdiri dari tujuh kendaraan.

4 Anggota TNI yang Gugur Berasal dari Jakarta dan Bekasi

Keempat personel TNI yang tewas dalam insiden ini seluruhnya berasal dari Gudang Pusat Munisi III Pusat Peralatan TNI AD (Gudpusmu III Puspalad).

Adapun tiga anggota beralamat di Jakarta dan satu lainnya berasal dari Bekasi, berikut adalah identitas keempat korban dari TNI AD:

  1. Kolonel Cpl Antonius Hermawan, Kepala Gudang Pusat Munisi III Puspalad
  2. Mayor Cpl Anda Rohanda, Kepala Seksi Administrasi Pergudangan Gudpusmu III Puspalad
  3. Koptu Eri, anggota Gudpusmu III Puspalad
  4. Pratu Aprio, anggota Gudpusmu III Puspalad

Proses Identifikasi Jenazah Warga Sipil Masih Berlangsung

Sementara itu, identifikasi sembilan korban tewas lainnya berasal dari kalangan warga sipil masih berlangsung.

Hingga tadi malam, lima orang telah berhasil diidentifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI), sementara empat lainnya masih dalam proses identifikasi lebih lanjut.

Menurut Kepala Seksi Sistem Informasi Manajemen RSUD Pameungpeuk, Yani Suryani, seluruh jenazah warga sipil masih berada di kamar mayat RSUD Pameungpeuk dan belum diserahkan ke pihak keluarga.

“Belum (diserahkan), masih harus diperiksa oleh tim DVI,” ujar Yani kepada awak media.

Dalam upaya mempercepat proses identifikasi, pihak RSUD dan tim DVI sempat meminta keluarga korban untuk mengumpulkan berbagai barang pribadi yang dapat membantu mengenali jenazah.

“Itu semua kami minta untuk memudahkan proses identifikasi,” ungkap Yani.

Barang-barang yang diminta antara lain berupa ijazah, foto pribadi korban, pakaian terakhir yang dikenakan, hingga sikat gigi yang akan digunakan sebagai pembanding dalam proses pencocokan identitas.

Petugas Biddokkes Polda Jabar mengambil sampel keluarga korban ledakan di RSUD Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (12/5/2025). Biddokkes Polda Jabar melakukan pengambilan data korban sebelum kejadian atau antemortem dengan metode wawancara kepada keluarga korban ledakan pemusnahan amunisi tak layak pakai yang terjadi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi Petugas Biddokkes Polda Jabar mengambil sampel keluarga korban ledakan di RSUD Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (12/5/2025). Biddokkes Polda Jabar melakukan pengambilan data korban sebelum kejadian atau antemortem dengan metode wawancara kepada keluarga korban ledakan pemusnahan amunisi tak layak pakai yang terjadi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut.

Adapun daftar lengkap identitas korban sipil dalam insiden ledakan saat pemusnahan amunisi di Garut yaitu:

  1. Agus bin Kasmin, warga Kampung Cimerak, Kecamatan Cibalong
  2. Ipan bin Obar, warga Kampung Cimerak, Kecamatan Cibalong
  3. Iyus Rijal, warga Kampung Cimerak, Kecamatan Cibalong
  4. Toto, warga Kampung Cimerak, Kecamatan Cibalong
  5. Dadang, warga Kampung Sakambangan, Kecamatan Cibalong
  6. Anwar bin Inon, warga Kampung Cidahon, Kecamatan Pameungpeuk
  7. Yus Ibing bin Inon, warga Kampung Cidahon, Kecamatan Pameungpeuk

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id.com dengan judul