Gunung Lewotobi Laki-laki meletus pada Selasa (17/6/2025) sore

Lihat Foto

Gunung Lewotobi Laki-laki yang terletak di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami erupsi besar pada Selasa (17/6/ 2025) sekitar pukul 17:35 WITA.

Pasca erupsi, hujan pasir dan kerikil mengguyur wilayah Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, NTT.
Dilansir dari Pos-Kupang.com, material vulkanik juga memenuhi sepanjang jalan Trans Flores, yang menghubungkan Maumere dan Larantuka.

Akibat kondisi ini, banyak pengendara harus memperlambat laju kendaraan mereka demi keselamatan.
Atap-atap rumah warga di Kecamatan Talibura tampak dipenuhi abu, pasir, dan kerikil.

Semeenara warga memilih bertahan di dalam rumah dan menghentikan seluruh aktivitas di luar sebagai bentuk kewaspadaan terhadap potensi bahaya lanjutan.

Warga Berhamburan ke Jalan Saat Erupsi Terjadi

Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang terjadi secara tiba-tiba menimbulkan kepanikan di kalangan warga.

Yohanes Vanderoland Sito, salah satu warga setempat, mengatakan bahwa masyarakat langsung lari berhamburan ke jalan Trans Flores Maumere–Larantuka ketika letusan terjadi.

“Pasca terjadi erupsi, warga panik dan lari ke jalan Trans Flores Maumere -Larantuka,” ujarnya.
Meskipun situasi mencekam, beberapa warga masih sempat mengabadikan momen erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang sangat dahsyat tersebut.

Desa Radius Aman Terdampak, Warga Mengungsi

Insiden letusan ini juga membuat desa-desa yang sebelumnya dianggap berada dalam radius aman ikut terdampak.

Desa Pululera dan Desa Waiula di Kecamatan Wulanggitang, yang berjarak lebih dari tujuh kilometer dari Gunung Lewotobi Laki-laki, dilanda hujan kerikil dan pasir.

Letusan disertai sambaran petir dan suara gemuruh panjang, memperkuat suasana mencekam di wilayah tersebut.

Sejumlah warga Desa Waiula memutuskan mengungsi ke Desa Riang Baring, Kecamatan Ile Bura.

Meski lebih aman dari jangkauan letusan, Riang Baring berada di zona terkunci karena tidak memiliki jalur evakuasi alternatif jika letusan semakin memburuk.

Evakuasi Warga dari Desa Pululera

Desa Pululera, lokasi kantor Pos Pengamatan Gunung Api Lewotobi Laki-laki, juga terdampak hujan pasir.

Kepala Desa Pululera, Paulus Sony Sang Tukan, menginstruksikan agar warga segera mengungsi ke Desa Nileknoheng demi keselamatan.

“Warga sudah mengungsi, tinggal kami satu dua orang saja. Tadi ada yang berkumpul di gereja, lalu evakuasi secara mandiri dengan motor dan mobil,” kata Tony Tukan, perangkat Desa Pululera, kepada Pos-Kupang.com melalui sambungan telepon.