
Lagu kebangsaan Perancis, La Marseillaise, kerap menjadi perbincangan karena kemiripannya dengan lagu nasional Indonesia, Dari Sabang sampai Merauke.
Meskipun memiliki irama yang terdengar mirip di bagian pembuka, kedua lagu ini diyakini tidak saling menjiplak.
Lantas, seperti apa sejarah di balik kemiripan lagu nasional ini?
La Marseillaise awalnya diciptakan atas permintaan Wali Kota Strasbourg saat itu, PF Dietrich. Lagu ini bukan dibuat dalam konteks Revolusi Perancis, melainkan untuk membakar semangat tentara Perancis dalam menghadapi invasi Austria.
Judul asli lagu kebangsaan Perancis ini adalah Chant de guerre pour l’Armée du Rhin (Lagu Perang untuk Bala-Tentara Rhine).
Namun, lagu ini mulai dikenal sebagai La Marseillaise setelah para relawan dari Marseille masuk ke Paris pada 10 Agustus 1792 sambil menyanyikan lagu tersebut dengan semangat menggelora.
Masyarakat Paris pun menjulukinya dengan nama yang hingga kini melekat.
La Marseillaise secara resmi diangkat menjadi lagu kebangsaan Perancis melalui dekrit pada 14 Juli 1795. Namun, sejarah perjalanan lagu ini tidak selalu berjalan mulus.
Karena dianggap terlalu agitatif dan berpotensi membangkitkan semangat pemberontakan, La Marseillaise sempat dilarang pada masa pemerintahan Napoleon hingga Revolusi 1830.
Larangan serupa juga diberlakukan kembali oleh Napoleon III. Lagu ini baru dipulihkan sebagai lagu resmi negara pada tahun 1879.
Ironisnya, PF Dietrich, sosok pemesan lagu ini, harus menghadapi akhir tragis. Ia dieksekusi dengan guillotine, seperti halnya banyak kaum bangsawan Perancis lainnya pada masa itu.
Sang pencipta lagu, Rouget de Lisle, yang dikenal dekat dengan kalangan aristokrat, sempat dituduh sebagai pengkhianat Republik. Beruntung, ia berhasil lolos dari hukuman mati.
Lalu, bagaimana lagu ini bisa memengaruhi Dari Sabang sampai Merauke?
Mengutip laporan Bobo, 15 Agustus 2018, kemiripan lagu nasional Indonesia ini dengan La Marseillaise tidak lepas dari latar sejarah masa kolonial.
Pada saat lagu kebangsaan Perancis itu diciptakan, Perancis tengah berada pada masa kejayaannya, termasuk berhasil menguasai Belanda.