
Urine berbusa sering kali dianggap sepele dan diabaikan.
Padahal, kondisi ini bisa menjadi indikator awal adanya gangguan kesehatan yang serius, mulai dari dehidrasi, penyakit ginjal, hingga diabetes dan gangguan autoimun.
Urine merupakan cairan hasil proses metabolisme tubuh yang dibuang melalui saluran kemih.
Dalam kondisi normal, urine tidak seharusnya berbuih secara terus-menerus.
Menurut Medical News Today, terkadang urine bisa tampak berbusa karena kecepatan aliran saat buang air kecil, terutama jika seseorang sedang terburu-buru.
Namun, bila setiap kali buang air kecil urine selalu berbusa, sebaiknya segera periksakan kondisi kesehatan ke dokter.
Urine Berbusa Tanda Penyakit Apa?
Berikut enam gangguan kesehatan yang bisa menyebabkan urine berbusa:
1. Dehidrasi
Saat tubuh mengalami kekurangan cairan, konsentrasi urine menjadi lebih pekat dan warnanya cenderung gelap.
Tingginya kadar protein dalam urine akibat dehidrasi bisa menimbulkan busa karena protein bersifat seperti surfaktan.
Konsentrasi urokrom dalam urine juga meningkat, yang memperkuat penampakan busa tersebut.
2. Diabetes
Diabetes yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah dapat menimbulkan komplikasi pada ginjal, salah satunya nefropati diabetik.
Kerusakan pada pembuluh darah kecil (mikrovaskuler) dan sistem penyaring ginjal memungkinkan protein bocor ke urine, kondisi yang dikenal sebagai proteinuria.
Inilah yang menyebabkan urine tampak berbusa.
3. Penyakit Ginjal
Gangguan ginjal mengakibatkan ginjal tidak mampu menyaring darah dengan optimal.
Akibatnya, protein seperti albumin bisa masuk ke dalam urine, menciptakan busa.