
Ternyata, pembangkit listrik tersebut menggunakan cangkang sawit asal Indonesia sebagai bahan bakar.
Dilansir dari Tribunnews.com, upacara peresmian pembangkit listrik di Kota Imari digelar pada Jumat (23/5/2025) dan dihadiri oleh sekitar 100 orang.
Acara tersebut turut dihadiri Wali Kota Imari beserta berbagai pihak terkait dari sektor energi dan lingkungan.
Meski peresmian baru dilaksanakan pada pekan lalu, operasional pembangkit telah dimulai lebih awal.
“Upacara peresmian dilakukan pada Jumat minggu lalu, tetapi operasional pembangkit sudah dimulai sejak 19 April lalu,” kata sumber Tribunnews.com dari perusahaan Imari Green Power Co., Ltd., Selasa (27/5/2025).
Kapasitas dan Dampak Energi
Pembangkit listrik biomassa yang terletak di kawasan Kurokawa, Kota Imari, ini memiliki kapasitas sebesar 46 megawatt.
Diperkirakan, pembangkit ini bakal mampu menghasilkan sekitar 312 juta kilowatt-jam listrik per tahun.
Jumlah tersebut dinilai cukup untuk menyuplai kebutuhan listrik sekitar 80.000 rumah tangga.
Hal ini menjadikan pembangkit ini sebagai salah satu sumber energi bersih yang signifikan bagi masyarakat Imari.
Gunakan Cangkang Sawit Asal Indonesia
Yang menarik, pembangkit ini menggunakan bahan bakar utama berupa cangkang sawit atau palm kernel shell (PKS), yang diproduksi di Indonesia.
Cangkang sawit merupakan limbah dari proses industri minyak sawit yang kini dimanfaatkan sebagai sumber energi terbarukan.
“Cangkang sawit berasal dari bahan alami dan penggunaannya mampu mengurangi emisi karbon dioksida,” ujar Presiden Imari Green Power Co., Ltd., Masaaki Hirakura dalam sambutannya.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Imari Green Power juga menegaskan komitmen perusahaan untuk menjaga kestabilan operasi serta mendukung transisi energi bersih di Kota Imari.
“Sebagai basis utama energi terbarukan di Imari, kami ingin terus memasok energi bersih sambil menjaga kestabilan operasi pembangkit ini,” ucap Masaaki Hirakura.
MEngenal Apa itu Cangkang Sawit
Dilansir dari laman ekon.go.id, cangkang sawit (palm kernel shell) adalah satu di antara banyak produk sampingan industri kelapa sawit, yang menjadi sumber energi terbarukan yang paling menjanjikan.
Dengan nilai kalori yang sebanding dengan batu bara peringkat rendah, cangkang inti sawit berpotensi menjadi solusi energi yang lebih ramah lingkungan.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul